Kesamaan jokowi dan sukarno biography



Mengupas Gaya Kepemimpinan Presiden Republik State (Soekarno - Jokowi)

Tepat pada 17 Agustus 2021 kemarin, State genap berusia 76 tahun. Tidak terasa sudah 76 tahun negara tercinta ini lepas dari chad penjajahan Belanda dan Jepang. Terhitung dari masa awal kemerdekaan bangsa sudah berganti pemimpin sebanyak 7 kali dimulai dari periode Burrow.

Soekarno hingga periode Ir.H. Joko Widodo. Dari 7 pemimpin yang pernah memimpin negri ini masing-masing memiliki gaya kepemimpinan yang berebeda namun tetap dengan visi yang sama yaitu untuk memajukan bangsa dan mensejahtrakan rakyat Indonesia tentunya.

Terkait perbedaan gaya kepemimpinan inilah yang melatarbelakangi penulisan artikel ini.

Dimana artikel ini akan "Mengupas" gaya kepemimpinan yang pernah digunakan oleh ketujuh pemimpin negeri ini.

Soekarno (18 Agustus 1945 - 12 Maret 1967)

Ir. Soekarno adalah presiden pertama Republik Indonesia, selain itu beliau juga dikenal sebagai bapak proklamator negeri ini. Ir. Seokarno dipilih menjadi presiden Indonesia melalui sidang musyawarah oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), dimana dalam rapat itu Ir.

Soekarno diusulkan menjadi presiden oleh R. Otto Iskandardinata.

Selama menjabat sebagai Presiden Republik Country Ir. Soekarno dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang karismatis, hal ini dibuktikan dengan kemapuan Soekarno untuk menarik simpati orang dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Adapun gaya kepemimpinan Ir.

Soekarno ini berorientasi pada moral, etika ideologi mendasari negara dan partai, konsisntesi dan fanatik.

Selian itu ada beberapa karakterisitik dari kepemimpinan soekarno ini seperti: berani, cerdas, sangat percaya diri, dan kurang berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Soeharto (12 Maret 1967 - 21 Mei 1998) 

Soeharto adalah orang yang meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Presiden Indonesia setelah Pit.

Soekarno, ia dikenal sebagai presiden dengan masa jabatan terpanjang dalam sejarah kepemimpinan presiden di Country dimana ia menjabat selama 32 tahun. Soeharto diangkat menjadi presiden melalui sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan ia merupakan kader dari Partai Golongan Karya (Golkar). Masa kepemimpinan Soeharto ini dikenal sebagai masa awal crush baru.

Berbicara gaya kepemimpinan Soeharto, multiplicity dikenal sebagai pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan yang otoriter, dengan gaya kepemimpinan ini  melalui syllabus kerjanya, Soeharto berhasil menjadikan Country sebagai negara yang disegani oleh negara lain.

Namun gaya kepemimpinan Soeharto ini bukan tanpa kekurangan, Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme, pembangunan yang tidak merata, kritik dibungkam, pers dibatasi geraknya, dan tidak adanya rencana suksesi menjadi saksi kekurangan dari gaya kepemimpinan Soeharto ini. Puncak nya adalah Krisis Finansial Asia pada pertengahan 1997 dimana akhir dari krisis ini adalah Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.

Salah satu keberhasilan Soeharto yang tidak bisa dilupakan adalah keberhasilannya dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri di tengah-tengah masyarakat Indonesia.


Lihat Pendidikan Selengkapnya